Analsik obat untuk penyakit apa? Analsik adalah obat meredakan rasa nyeri dan salah satu ketegori obat penenang. Obat ini kerap diberikan pada seseorang pascaoperasi. Adapun, obat ini diklasifikasikan sebagai antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Merujuk dari susunan zat kimia yang terdapat di dalamnya, analsik mengandung diazepam dan metamizole. Kedua bahan yang disebutkan barusan punya fungsi berbeda.
Diazepam, misalnya, kandungan yang terdapat di dalam analsik memberikan efek penenang pada sistem saraf. Sementara metamizole dalam analsik, punya fungsi untuk meredakan atau mengurangi rasa nyeri. Karena kandungan diazepam dan metamizole yang terdapat dalam analsik, obat ini kerap digunakan untuk pasien yang menjalani operasi pembedahan.
Dosis Analsik
Analsik masuk dalam obat golongan psikotropika. Artinya, penggunaan obat ini harus dikonsumsi atas persetujuan dokter.
Analsik umumnya berbentuk tablet dan mengandung 500 mg methampyrone dan 2 mg diazepam. Satu yang patut digarisbawahi, obat ini dikonsumsi untuk orang dewasa saja dengan minum satu kaplet dengan hitungan 6 hingga 8 jam sekali hingga gejala hilang. Dosis maksimal harian sebanyak 4 kaplet per hari.
Kegunaan Analsik
Dikutip dari Gmedication, analsik juga berfungsi untuk mengobati sejumlah penyakit. Seperti gangguan kecemasan jangka pendek dan panjang, kejang, dan efek setelah mengonsumsi alkohol berlebihan.
Selain itu, analsik juga bisa jadi alternatif untuk menghilangkan demam. Lebih dari itu, analsik juga berguna untuk mengobati nyeri akibat batu ginjal, nyeri pinggang hingga sakit kepala berat karena kondisi psikis tertentu.
Efek Samping Analsik
Seseorang yang mengonsumsi obat ini memiliki risiko untuk alami beberapa efek samping, seperti:
-Menimbulkan rasa kantuk.
-Retensi urin.
-Mengalami konstipasi.
-Gangguan pada kepala, seperti sakit kepala, pusing, hingga vertigo.
-Hipotensi atau darah rendah.
-Timbul reaksi alergi.
-Mengalami depresi.
Dokter akan memberikan resep berisi analsik dengan pertimbangannya: Jika manfaatnya lebih besar dibandingkan risiko dari efek sampingnya. Meski begitu, kebanyakan orang yang mengonsumsinya tidak memiliki efek samping yang serius.
Segera beritahu dokter jika mengalami beberapa efek samping serius, seperti:
-Perubahan suasana hati/mental, seperti masalah memori, halusinasi, hingga depresi.
-Kesulitan berjalan.
-Kelemahan otot.
-Tremor.
-Tanda-tanda infeksi, seperti demam dan menggigil.
FYI, reaksi alergi yang serius setelah mengonsumsi analsik ini jarang terjadi. Namun, jika mengalami gejala alergi yang serius, seperti ruam, bengkak di tubuh, pusing parah, hingga kesulitan bernapas, ada baiknya segera mendapatkan bantuan medis.
Guna mendapatkan manfaat yang maksimal serta menghindari efek samping, konsumsi obat ini harus sesuai dengan resep dari dokter. Pastikan juga mengikuti semua panduan atau lembar instruksi pada obat.
Peringatan Penggunaan Analsik
Jangan konsumsi obat ini lebih banyak dan lebih lama daripada yang disarankan. Beri tahu dokter jika merasakan dorongan untuk mendapatkan dosis yang lebih besar.
Itulah pembahasan mengenai kegunaan dan efek samping dari obat analsik. Sekali lagi, obat ini perlu dikonsumsi sesuai resep dokter. Dengan begitu, berbagai risiko dari efek samping yang ada dapat diminimalisir.
Artikel ini direview oleh: Galih Ega Farrasetia.